Terlahir sebagai perempuan.
Hidup dengan aturan dan aturan.
Begitulah mereka menjaga pendar cahaya kita,
agar tak padam diterpa taufan.
Dan semua terhenti sejenak.
Inilah fase metamorfosis
Dan semua kepompong tergantung di ranting dengan kodratnya.
Dan penjelmaan tak selamanya dipuji.
Tak jarang kodrat membawanya pada penciptaan sebagai kupu-kupu bersayap muram.
Pekat dan hitam.
Namun semua kepompong menjelma kupu-kupu.
Bersayap,
dan terbang.
Itulah fase.
Yang harus dilalui.
Kepompong sepi tergantung di kantung hangatnya.
Di bawah terik matahari, dan bertahan di antara angin dan hujan.
Sendirian.
Dan kesepian.
Itulah fase.
Menunggu dan akan melewati sesuatu.
Menanti dan akan menjadi sesuatu.
Terlahir sebagai perempuan.
Bertahan di bawah aturan.
Kodra?.
Jika engkau mengaku golongan patriarkat.
Umpamakan; diri ini kepompong sepi.
Andai kepompongku jadi kupu-kupu.
Akankah sayapku berwarna warni?
Ataukah akan gelap pekat?
Yang pasti dia (akan) terbang,
terus terbang dan menembus awan.
Terlahir sebagai perempuan.
Umpamakan: diriku kupu-kupu.
Sayapku mampu menopang tubuh.
Melayang bersama angin.
> yaa Rabbi,
akan kupertaruhkan sayap-sayapku meski hidup kejam.
Mungkin,
ketika kupu-kupu tak lagi bersayap,
tak mampu terbang, dan tertatih di tanah berdebu.
Kupu-kupu cuma bisa menunggu.
Menanti seseorang datang
dan melengkapinya dengan sayap-sayap yang baru.
Sayap yang jauh lebih sempurna.
Sayap yang disebut sayap sayap CINTA.
>> terlahir sebagai seorang perempuan.
Kita dipercaya dengan hati yang penuh kekuatan, saudariku.
Kita lewati fase demi fase.
Kita adalah hamba terpilih.
Istimewa disebut perempuan.
Bertahan umpama kepompong di ranting.
Berjuang dan terbang umpama kupu-kupu.
Meski sayap rapuhmu rusah dan tercabik,
kita tidak akan terjatuh begitu saja.
Karena kita kuat.
Karena kita tegar.
Allah selalu bersama kita.
Menjaga dengan segenap KUASANYA.
Subhanallah
walhamdulillah
laailahaillallah.
Kupu-kupu,
menanti sayap yg baru.
Meski tak sempurna,
tapi dengan ada dirimu aku (selalu) merasa sempurna
#Mita'sDiary - "Kepompong Sepi, Menjelma Kupu Kupu"
pernah kushare di note fesbuk pada 22 Mei 2011
dan kuposting ulang di sini,
selamat membaca,
oleh : Ramita Zurnia
Twitter : @Mitha_AdelSanto
Hidup dengan aturan dan aturan.
Begitulah mereka menjaga pendar cahaya kita,
agar tak padam diterpa taufan.
Dan semua terhenti sejenak.
Inilah fase metamorfosis
Dan semua kepompong tergantung di ranting dengan kodratnya.
Dan penjelmaan tak selamanya dipuji.
Tak jarang kodrat membawanya pada penciptaan sebagai kupu-kupu bersayap muram.
Pekat dan hitam.
Namun semua kepompong menjelma kupu-kupu.
Bersayap,
dan terbang.
Itulah fase.
Yang harus dilalui.
Kepompong sepi tergantung di kantung hangatnya.
Di bawah terik matahari, dan bertahan di antara angin dan hujan.
Sendirian.
Dan kesepian.
Itulah fase.
Menunggu dan akan melewati sesuatu.
Menanti dan akan menjadi sesuatu.
Terlahir sebagai perempuan.
Bertahan di bawah aturan.
Kodra?.
Jika engkau mengaku golongan patriarkat.
Umpamakan; diri ini kepompong sepi.
Andai kepompongku jadi kupu-kupu.
Akankah sayapku berwarna warni?
Ataukah akan gelap pekat?
Yang pasti dia (akan) terbang,
terus terbang dan menembus awan.
Terlahir sebagai perempuan.
Umpamakan: diriku kupu-kupu.
Sayapku mampu menopang tubuh.
Melayang bersama angin.
> yaa Rabbi,
akan kupertaruhkan sayap-sayapku meski hidup kejam.
Mungkin,
ketika kupu-kupu tak lagi bersayap,
tak mampu terbang, dan tertatih di tanah berdebu.
Kupu-kupu cuma bisa menunggu.
Menanti seseorang datang
dan melengkapinya dengan sayap-sayap yang baru.
Sayap yang jauh lebih sempurna.
Sayap yang disebut sayap sayap CINTA.
>> terlahir sebagai seorang perempuan.
Kita dipercaya dengan hati yang penuh kekuatan, saudariku.
Kita lewati fase demi fase.
Kita adalah hamba terpilih.
Istimewa disebut perempuan.
Bertahan umpama kepompong di ranting.
Berjuang dan terbang umpama kupu-kupu.
Meski sayap rapuhmu rusah dan tercabik,
kita tidak akan terjatuh begitu saja.
Karena kita kuat.
Karena kita tegar.
Allah selalu bersama kita.
Menjaga dengan segenap KUASANYA.
Subhanallah
walhamdulillah
laailahaillallah.
Kupu-kupu,
menanti sayap yg baru.
Meski tak sempurna,
tapi dengan ada dirimu aku (selalu) merasa sempurna
#Mita'sDiary - "Kepompong Sepi, Menjelma Kupu Kupu"
pernah kushare di note fesbuk pada 22 Mei 2011
dan kuposting ulang di sini,
selamat membaca,
oleh : Ramita Zurnia
Twitter : @Mitha_AdelSanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar