"Dania, Dania, buka matamu, Sayang."
Didi melompat, dia panik setengah mati. Dania sama sekali tidak bergerak, Didi panik, panik. Oh Tuhan.
"Kejutan!!!"
Dania menghambur ke dalam dekapan Didi, menyodorkan bibirnya dan mengecup pipi Didi dengan penuh hasrat, menyisakan rasa manis yang menjalar hingga ke pikirannya.
"Terima kasih sayang, aku suka kejutan!" Dania bersyukur ada kejutan di hari ulang tahun pernikahan mereka. Sebuah kalung berliontinkan cinta, dan sebuah guling dengan motif bunga - bunga.
Guling??? Ohh Tuhan!!
Didi menarik rambutnya dengan kesal, Dania masih tampak kaku tanpa embusan napas keluar dari hidungnya.
"Siaaaalllll," Didi mengutuk diri sendiri, rasa sakit di ulu hati membuatnya ingin menangis, ingin menjerit.
Semua berawal dari sebuah mantera.
"Sudah kautukar?"
"Sudah, Mbah."
"Bagus, sekarang tunggulah sebentar,"
"Langsung ada reaksi, kan Mbah?" Mbah Dirjo mengangguk, Didi senang bukan main, Janda Laila akan ada digenggamannya.
"Tidak, Istriku harus kembali." Didi melempar guling milik Janda sebelah, dan menukarnya kembali dengan satu - satunya guling yang mereka punya.
"Dania, kembalilah padaku. Dania, bernapaslah...!!! Aku mohon."
"Mmmm, Uhukk, uhuuuk."
***Rz***
Cerita fiksi ini kukembangkan dari #FiksiMini yang kushare di akun twitterku sebelumnya.
@Mitha_AdelSanto
SUDAH KEMBALI - "Sudah kautukar gulingnya?" || "Sudah, Mbah. Dan istriku kembali bernapas."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar