Jendela bus mengembunkan sendu
Di halte rindu, si pemilik senyum memeluk setumpuk
resah
Setia menunggu dengan tatap basah
Rintik hujan, desah angin
Memeluk lekuk – lekuk basah dari matamu
Kutahu, rindumu tengah berdebar gelisah
Kasih, biarkan kutatap keindahan dari matamu
Kukecupi sendu di dalamnya, hingga kutemukan cinta
Tengah memeluk semesta hatiku dengan manja
Rintik hujan, desau angin
Halte tua di jalan kenang
Sesaat, kusadari kau tak lagi di sisi
Ramita Zurnia (Pekanbaru,
April 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar