Hanya malam,
Yang resah memekarkan gulita sepekat hati
Sesaat setelah sang perindu memulai lagu – lagu
sendu
Perihal cinta
Air mata memilih bersembunyi
Meleburkan diri dalam rintikan rinai, ataupun
Mencoba menahan isakan
Diam – diam
Duh cinta
Sepilu inikah menjalin setia
Pada waktu yang mendebarkan aku – kau
Berkali sudah hujan tumpah pada musim di mataku
Ramita Zurnia (Pekanbaru,
April 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar