Di kamar yang tidak terlalu luas, Dania duduk menghadap cermin. Dia berlama - lama mematut wajahnya sendiri. Sebentar lagi suaminya akan pulang. Sementara Dania belum sempat dandan atau sekadar memoles wajah.
Jam dinding mungil tergantung di samping tempat tidur. Lima menit lagi, suaminya akan sampai di rumah. Dania melompat dari duduknya, dia buru - buru lari ke kamar mandi. Dia harus segera bersiap - siap menyambut suaminya di depan pintu.
Dania bergegas, Dania memeras kedua bola matanya. Yeayy, kering sudah, sesuai permintaan suaminya tadi malam. Dania mencoba melukis senyuman di bibirnya. Memoleskan sedikit lipstik merah nyala, dan blush on merona di dua pipinya.
"Semoga Mas Nathan tidak marah lagi."
Ting Tong.
Sempurna. Bel berbunyi. Dania berlari membukakan pintu. Menyambut suaminya dengan senyuman paling manis. Dania berharap kali ini suaminya bahagia.
"Tidak ada air mata lagi kan, Sayang?" Ujarnya dengan mata berbinar.
***
*flashfiksi ini saya kembangkan dari FIKSIMINI yang saya share di twitter di akun saya @Mitha_AdelSanto*
IJINKAN AKU UNTUK MENANGIS - Dania memeras kedua bola matanya. Kering sudah, sesuai permintaan suaminya tadi malam.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar