*sketsa gambar oleh r3dcarra*
------------------------------------------------------------------------------
Kursi empuk, dan besar.
Seseorang duduk di sana sambil serius
menatap lembaran-lembaran berkas yang tampak menumpuk. Bibirnya menyunggingkan
senyum. Aku tidak tahu pasti hal apa yang telah membuatnya sampai sebahagia
ini.
ZZttttt... Zzzttttt...
Ponsel pintarnya bergetar. Panggilan masuk, yang aku juga tidak tahu dari siapa.
ZZttttt... Zzzttttt...
Ponsel pintarnya bergetar. Panggilan masuk, yang aku juga tidak tahu dari siapa.
“Haloo, ohh
Mama. Iya, ada apa? Ohh, Singapura? oke, oke nyonya cantik. Siaaapppp,
laksanakan! Sudah ya, sepanjang hari Papa masih sibuk dengan berkas-berkas
proyek blaaa...bla...blaaaa...”
Pria itu menutup percakapan dan kembali fokus pada
berkas-berkas di atas meja. Kulihat bibirnya kembali tersenyum puas. Jemarinya mengusap
berkas di map biru, lalu mendekatkannya ke bibir. Cuuuppppp. Dia mengecupnya.
“Proyek fantastis, dana fantastis. Bahkan hanya dengan melobi
beberapa orang saja, rakyat langsung terpengaruh dan menaruh harapan besar
kepadaku. Ahhh bukankah rakyat adalah bilangan? Bahkan apa saja bisa
kukendalikan di atas kertas ini.” Ujarnya bersemangat.
Tiba-tiba dia tergelak. Tubuh tambunnya berguncang. Dari bibirnya
kulihat puluhan kutu busuk bergerak keluar masuk.
***
Mari berpesta fiksi
oleh @Mitha_AdelSanto