Senin, 12 Oktober 2015

#Mita'sDiary - ::* ' Tidak Melulu Harus Menangis Karena Cinta, Kan?' *::

Bismillahirrohmaanirrohiim,

Terkisah sebentuk kasih dari MU ya Rabbana,
Yang menuntun hati dalam kebaikan, melepas segala kerisauan dan serta merta semua resah.
Segala kegelisahan kandas, dan kusandarkan semua dalam peluk kuasaMu.

Dan kubiarkan mataku berkaca-kaca,
Kunikmati keharuan hati dengan lapang dada,
Mungkin belum saatnya, sehingga Engkau menangguhkan buah cinta kam
Yang sebenarnya dengan mendambanya saja hatiku sudah teriris perih,

Ahhhh Allah,
Kubiarkan Air mataku bersimbah di kedua pipi,
Rasa asin yang tak sebanding dengan pengharapanku,
Yaa Rabbiku,
Kebahagiaan itu kurasakan timpa bertimpa,
mulai dari kesendirianku, sampai Engkau percayakan aku pada
Sebuah Hati,
Sebuah Cinta,
Sesosok istimewa di hatiku, yaaaa siapa lagi kalau bukan dia Suamiku tersayang.


Subhanallahu wal Hamdulillah,
Aku syukuri segala ketetapan itu yaa Allah,
Dan aku jalani dalam keindahan rasa Ikhlasku,

Dan lagi,
Kubiarkan keharuan itu menyeruak dari sudut-sudut mataku,
Beningnya lelehan  kristal yang menghangat mengalir lagi di pipiku.
Ahhh, ini bukan isyarat rasa cengengku..

Bukan...

Mundur ke masa lampau sejena
Terbayang jelas dahulu kisah semasa remaja,
Terbelit tangis dalam isakan-isakan,
Menghujat masa dalam rasa tidak adil yg selalu terasa,

Aduuuh,
Apa yang tidak adil?
Dan semua jadi pembangkangan yang membuat Bunda bersedih lagi,

Wahai Bundaku,
Lukamu dan air matamu dahulu,
membuat aku jatuh dalam kedewasaan,
Bahwa semua yang pernah engkau larangkan adalah kebenaran yang TIDAK  kudengarkan,
Tak pernah kuhiraukan,

Ahh, maafkan aku Bundaku sayang,
Anak kesayanganmu yang nyata pernah melukai hatimu.


Heiii Kawan,
Kembali ke saat ini,
Kubiarkan lagi airmataku LURUH, menuruni belahan pipiku,
membasuh rasa sesalku, dan menyeka segala rasa dukaku dulu...

Yaa Airmata yang sekarang turun,
kubiarkan mengalir dan mengharu biru,
karena ini isyarat syukurku kepada Mu wahai Rabb...

Meski Kebahagian ini masih belumlah lengkap,
Masih terkait pada sebuah pengharapan nyata,
Yaa si Buah cinta yang belum menyapaku bunda.
Si kecil Mungil yang belum ambil antrian di Syurga_Mu yaa Allah..


Bahkan, Sepertinya,
Bundalah yang sedang semangat dalam ANTRIAN ini,
Berharap dan mengharap, agar Engkau lekas mendapati Bunda disini Nak..
Bundamu yang Merindu, Memohon Agar Allah menitipkanmu di raga Bunda...


Yaa Rabbana,
Kubiarkan semua airmataku tumpah,
Turun dari sudut-sudut mata,

yaa, Benar Sahabat,
Airmata yang indah bukan?

Airmata yang terus menguntitku, kamu, juga mereka
Naah,
Tidak Melulu Harus Menangis Karena Cinta, Kan?

By: Ramitha D. Susanto
@Mitha_AdelSanto

NB: Terkhusus untukmu suamiku sayang Uda @AdEL_kucintaimu Selamanya^^,V
^^, Assalamualaikum para pembacaku..
 
posting ulang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar