Selasa, 13 Oktober 2015

#Mita'sDiary - ..Siaga Satu Wahai Muslimah..

Hawa nafsu,
hasrat binatang!!
Jalang karena cumbu rayu dunia.

Wahai muslimah, saudariku tersayang...
Cumbu rayu dunia, melenakan hati nan goyah,
membuat hati-hati patah terbuai angan,
terjebak lamunan syetan!!!

Kita gampang terpuruk,
hati yang lemah lantas tersakiti.
Siaga satu wahai saudariku.

Kesedihan membuat jiwa terpuruk jadi terlepas bebas dan labil,
mengutuki nasib yang terus dirundung malang,
dan kekecewaanmu itu bukankah didominasi oleh tekanan rasa sakit, patah hati, dan batin yang menangis oleh cinta?

Siaga satu wahai muslimah,
siaga satu duhai saudariku.

Kekecewaan,
kesakitan,
kesedihan, kegalauan,
keresahan,
bla
bla
bla
dari celah celah itulah saudariku,
syetan bertandang,
syetan datang tanpa mengucapkan salam,
syetan datang memorak-porandakan iman kita, iman yang sering terguncang, selalu tak tetap,

dan,
dan,
dan,
dan akankah kita biarkan syetan-syetan laknat itu bersorak?
Bertepuk tangan,
bersuit tatkala seonggok raga tak berdaya,
yang mulai mengutuki dirinya hanya karena merasa tidak beruntung.

Astaghfirullahal'adziim.

Kesedihan,
keterpurukan,
senyata-nyatanya membinasakan iman yang mulai terkoyak.

Sungguh ironis duhai muslimah,
kita hidup dengan ketragisan,
dibayang-bayangi oleh kecemasan.
Dikuntit bisikan-bisikan yang terdengar nyata,

Laa haula wala quwwata illa billah.

Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan ijin ALLAH swt.

Siaga satu saudariku,
jangan kita lemparkan diri,
jangan lagi kita hempaskan hati ini,

wanita itu lemah, memang lemah.
Tetapi tiada yang tahu,
kita kuat,
kita tegar,
kita tangguh,
semua berawal dari tudingan kelemahan itu.

Duhai Saudariku,
jangan lagi menerjuni jurang dalam,
kenapa?
Karena aku tahu!!
Aku tahu kita hanya akan terpental pada cadas-cadas tajam.

Dunia,
dan kekejamannya,
menelan ketakutanku,
menelan kecemasanku,

siaga  satu wahai muslimah!!

Cumbu rayu dunia,
melenakan hati nan goyah.

Cumbu rayu dunia,
nikmat dipandang laknat didapat,

semua terlihat baik-baik saja,
padahal TIDAK.

Naudzubillah

***

Ramita Zurnia

(postingan ulang dari note fesbukku)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar