Cuaca semakin tak menentu. Sebentar
hujan, sebentar mendung, kemudian cerah.
Meski begitu, tidak menyurutkan
semangat seorang perempuan yang sejam terakhir masih berdiri
di halaman. Dia tampak menunduk,
menghadapkan wajahnya ke arah kelopak mawar yang mulai
terlepas satu per satu.
Mukanya sendu. Entah memang wajah
ayunya selalu terlihat sedemikian pilu.
“Cik Melati, cik Melati, mari
menari,”
Terdengar teriakan segerombolan
bocah tanpa alas kaki.
Kontan yang diseru namanya melonjak
– lonjak, melompat, bersilat – silat.
Cik Melati, begitu dia disebut.
Kakak perempuanku yang berwajah sendu. Orang sekampung pasti
mengenalnya. Tua, muda, dan anak –
anak. Semenjak diputus paksa keperawanannya, cik Melati
selalu menangis dan tertawa
***
100 pas
#FFRabu - Cik Melati
disetor ke mondayFF dengan tema Kakak Perempuan
oleh @Mitha_AdelSanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar