“Didi, Didiii, kamu mau ke mana lagi?”
Dania mengeluh, dalam seminggu suaminya hanya sempat menemaninya setengah hari saja, selebihnya Dania harus terbiasa menelan kesepian hatinya sendiri.
Dania menahan lengan Didi sekuat tenaga.
“Lepas, Dan. Lepaskan.”
“Katakan, kauingin ke mana lagi, Di?”
Dania mulai menangis. Didi mulai tidak tega lagi.
“Aku harus pulang Dania, suamiku tidak sedang di luar kota,
dan – aku tidak mungkin bisa menemanimu – aahh Dania kauharus menungguku jika
masih ingin –“
“Yaa, aku mengerti, tetapi, Diii, kaucepat pulang ya. Aku
istrimu juga bukan?”
Didi mengangguk, namun jauh di lubuk hatinya Didi tahu dia
tak bisa terus mengumbar janji.
***100 pas***
#FFRabu - Pernikahan yang Salah
oleh : Ramita Zurnia
twitterku : @Mitha_AdelSanto
Jadi, Didi itu perempuan juga?
BalasHapus