Bukankah rembulan berpamitan
sebentar setelah kau dan bayanganmu sendiri saling menyulut emosi?
Kau dan kenangan saling mengunyah kepahitan dilema di dunia ini, seolah-olah jutaan detik yang dilalui menjelma sebuah bom waktu
yang kan mengoyak ribuan malam tak berarti
Hingga kauingin lesap ke dimensi lain
Hingga tak kautemui kesedihan pada ruang-ruang rumah ini
Bukankah kau tak ingin berpamitan, tanpa sebuah kecupan perpisahan?
Sementara aku ingin melihat
pucat wajah kenangan yang berjejer sendu sebelum terbakar jadi abu
Hingga luruh air matamu, menambal seribu retak di dinding-dinding bisu
Hingga kauingin memeluk kenangan, mendiamkannya dari ribuan kepedihan
RZ; Juli, 2022