Sabtu, 25 Juli 2015

#FLASHFICTION - NEGERI CERMIN

"Bu, lihat." Suara Elia terdengar girang, Aku melongok, Elia menarik tubuhnya ke dalam pecahan cermin yang kupegang. Darah mengalir deras.

Aku terpekik, panik dan tak tahu harus berbuat apa. Kudengar suara cekikikan Elia. "Nak,  kau tak apa? "

"Elia tak apa - apa,  Bu. Elia hanya bermain - main."

Aku menarik napas. Kali ini Elia sudah keterlaluan. Hampir saja jantungku ini copot dan aku nyaris mati berdiri.

"Kenapa kau lakukan ini,  Nak?"

"Tenanglah, Bu. Elia sudah terbiasa."

Elia kembali menyusup ke dalam cermin. Kali ini kulihat dia lenyap menembusnya. Darah kembali merembes.

Semakin lama semakin memerah di ubin. Aku histeris, "Eliaaaa,  Eliaaaa,  Anakkuuuu..."

"Bu, Elia terlalu lama menunggu. Negeri cermin selalu memantulkan kebahagiaan. Setiap kali Elia menatapnya, setiap kali pula Elia paham akan dunia."

Aku terus menjerit,  entahlah. Aku bergidik membayangkan semuanya.

***

Pagi hari, rumahku ramai oleh kerumunan warga. Aku tak paham. Elia memilih pergi ke negeri cermin. Aku digiring ke mobil polisi. Kedua tanganku di borgol. Warga menyumpahi, mencaci maki.

"DASAR PEMBUNUUHHH !!! MEMBUSUKLAH DI PENJARA SANA!!! "

***

"Ibu,  Ibu,  Elia takut,  Bu. Elia janji tidak akan nakal lagi. Buuuu, ampunnn Bu,  ampuuunnn... "

***
 
"Negeri Cermin"
@Mitha_AdelSanto (Pekanbaru - Juli  2015)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar